WAJAH INI

Wajah ini kembali di hadapanku,
tanpa rasa bersalah dan berdosa.
Wajah ini kembali berkata kepadaku,
"jangan dustai diri sendiri".
Wajah ini kembali menggeramiku,
"mati kau sekarang!!!"
Wajah ini kembali menyayangiku,
"jadilah pemimpin yang bijak!"
Ya Tuhan…
mengapa tidak banyak manusia yang berhati mulia seperti pemilik wajah ini?
Apakah dia malaikat?
Atau diakah pengganti para rahib?
Ah…lagi-lagi aku ngelantur…
Seribu satu manusia banyak manusia seperti itu,
tapi tidak banyak yang berhati mulia dan pandai bersabar!
Jadi, pemilik wajah ini juga bersabar?
Sudaahlah….jangan diperdebatkan lagi,
kemanapun kamu akan cari dia, dia cuma ada dihati yang ikhlas dan tawakal.
Ya Tuhan….
belai tangannya sehalus hatinya,
sehingga rakyat kecil terangkul nyaman,
keadilan menyeruak,
hutan-gunung-lautan-sawah tertawan penuh kepercayaan,
sinar matanya sebersih ucapannya,
sehingga denyut nadi masih berdenyut,
dan ungkapan bersimbah kehangatan,
dan udara-air-api menyatu laksana kemewahan dunia.
Dia pemilik wajah ini?
Tidak pernah merasa jengah oleh masalah
atau takluk karena kesenangan
Mengapa tak banyak ?
Apakah banyak akan tampak kembali kemunafikan hingga bertepi?
Atau apakah sedikit akan juga bertambah menjadi banyak kemunafikan?
Mengapa harus ada manusia seperti itu?
Apakah ada yang bisa mematikannya?